Selasa, 26 Maret 2013
INTERNAL AUDIT DAN SISTEM INFORMASI
oleh : Nurul Islam
I. PENDAHULUAN
Quality Internal Audit adalah salah satu
aktivitas yang penting dalam suatu organisasi, begitu pentingnya aktivitas
internal audit ini, disetiap kali dilakukan Audit dari luar misal oleh Authority,
Certification Body ataupun Customer maka pelaksanaan dan pengelolaan Internal
Audit adalah obyek yang selalu diaudit, bahkan bila organisasi (auditee) tidak
melaksanakan internal auditnya maka auditor terkait tidak akan melakukan/
melanjutkan aktivitas auditnya. Salah satu alasan obyektif yang adalah bahwa
apabila aktivitas Internal Audit dilakukan dengan baik maka pelaksanaan Quality
Management System di suatu organisasi akan terdorong berjalan dengan baik pula.
Aktivitas Interal Audit yang berkualitas akan menjadi gambaran yang obyektif
suatu organisasi dalam melihat dirinya sendiri apakah sudah sesuai dengan kebijakan
dan standard kualitas yang sudah ditetapkan, atau dengan melihat pengelolaan
internal audit pihak authority, customer dan pihak ketiga lainnya dapat menilai
salah satu aspek kematangan organisasi bersangkutan dalam menjalankan Quality
Management System yang ditetapkannya.
Pelaksanaan Internal Audit adalah
suatu bentuk penilaian atau pengukuran terhadap pelaksanaan Quality Management
System yang dilakukan secara kontinyu setiap periode tertentu, dan bukanlah
pelaksanaan yang parsial atau sekali-sekali. Data hasil pelaksanaan audit
adalah data yang sangat berarti apabila dikumpulkan dan disimpan dengan baik dalam
suatu data base audit dan dibuatkan metode sehingga memudahkan peng-accessan-nya,
lebih dari itu bila fungsi internal audit juga memperhatikan data audit dari
luar dan data hasil pengukuran dan
penilaian lain, misal Non Conforming Product, program/ project status, customer feedback/
satisfaction, corrective/ preventive action, dan process performance indicator
lainnya yang biasa kita kenal dengan data tingkat pencapaian quality objective,
dan merupakan key performance indicator dari tiap obyek process.
Kompilasi data dengan metode pengolahan
data dan analisa yang menggunakan tool dan metode yang sudah ditentukan, akan
memberikan suatu gambaran performance pelaksanaan QMS organisasi yang sedang
berlangsung termasuk trend-nya dari waktu kewaktu. Apabila dalam suatu
orgnisasi sudah menerapkan mekanisme yang teratur dan tertib dalam
mendefinisikan penilaian, melakukan penilaian, mengumpulkan serta menyimpan
kemudian memelihara hasil penilaian sampai pada kompilasi data dan analisis
hasil penilain secara statistic atau metode lain, hal tersebut dapat menjadi
suatu bentuk performance secara keseluruhan yang kemudian dikemas dengan baik
sebagai bahan untuk Management Review
input.
II.
INTERNAL AUDIT
Fungsi pengelola Internal Audit
adalah fungsi yang bukan hanya melihat, mengukur dan memastikan suatu prilaku
system organisasinya telah mengikuti QMS yang sudah ditetapkan, tetapi lebih
dari itu juga dapat membantu menilai kelemahan dari QMS, memberikan saran
langkah Corrective Action/ Improvement QMS yang diperlukan, bahkan mendorong
langkah implementasi CA/ Improvement yang diperlukan.
Sedangkan secara kegiatan Internal
Audit adalah menguji dan menilai efektivitas dan kecukupan sistem managemen
kualitas internal yang ada dalam organisasi, sehingga tanpa fungsi
internal audit, managemen tidak memiliki sumber informasi internal yang independen
mengenai kinerja QMS organisasi.
Sebagaimana pernyataan Henry Davis Troreau sebagai berikut :
“Banyak hal Yang
Tidak Terlihat , walaupun hal itu
berada didalam jangkauan pandangan kita
,karena hal itu tidak dalam jangkauan intelektual kita”.
Keterlibatan fungsi Internal Audit
secara integrative dengan mekanisme Improvement berkelanjutan di suatu
organisasi akan sangat positive dalam memberikan dorongan terhadap pencapaian
tingkat kematangan organisasi.
Bagaimana fungsi Internal Audit
mengintegrasikan dengan mekanisme proses bisnis suatu organisasi, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu,
-
Memperbaiki kualitas pelaksanaan Internal Audit, dalam hal
ini fungsi Internal Audit harus memulai dari tahap :
Perencanaan Audit Plan/ Schedule, penentuan dan
penyusunan Tim Internal Auditor, penyusunan Internal Audit Program, Penyusunan
Check List, menkomunikasikan dengan Auditee.
Pelaksanaan audit mulai opening meeting,
pre-briefing meeting, post briefing meeting, closing meeting, Audit Report, dan
ada beberapa hal penting dalam pelaksanaan audit yang perlu form tertentu untuk
perekamannya/ dokumentasinya.
Post
audit mulai menyusun finding/discrepancies
dalam forms standard, mengkomunikasikan hasil audit, memonitor CA sampai dengan
follow up/ verifikasi audit dan pemberian status akhir hasil audit dalam suatu
report audit.
Perencanaan yang secara baik dan
konsisten dilakukan kemudian datanya direkam dalam sistem data base audit yang
itegrate dengan database lain serta mudah dalam pengasessanya adalah sumber
informasi yang baik dan berharga bagi suatu organisasi.
Kualitas pelaksanaan Internal Audit
akan bekembang dinamis bila mengikuti siklus PDCA, Plan-Do-Check-Action secara
konsisten. Menampilkan siklus PDCA dengan bantuan system informasi yang baik
akan memberikan gambaran bagi fungsi internal audit dalam mengevaluasi
performannya dari waktu ke waktu, tingkat kualitas yang semakin baik/
meningkatkan kualitas dari fungsi internal audit sehingga dari waktu kewaktu menjadi
semakin matang.
-
Membuat data base Internal Audit yang itegratif dengan
data base lain organisasi. Fungsi
IA melakukan perekaman hasil
audit, penyusunan hasil audit, penyimpanan rekaman audit dan corrective
action-nya. Internal Audit dalam menjalankan fungsinya akan dibuat menjadi lebih
mudah/ efisien bila memanfaatkan teknologi Sistem Informasi dan Komputerisasi yang
sedang berkembang pesat saat ini.
III. MEMANFAATKAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi system informasi yang
didukung dengan perangkat komputasi teknologi adalah suatu teknologi yang
tergolong berkembang paling pesat didunia saat ini. Sebagaimana kita ketahui
bahwa revolusi perangkat keras dan lunak di dunia saat ini memberikan banyak
kemudahan/ efisiensi bagi berbagai aktivitas terutama aktivitas praktis dalam
dunia industri. Integrasi komputasi yang ada yang didorong dengan berkembangnya
pula teknologi komunikasi data pada saat ini, dimana komputer-komputer yang ada
keberadaanya sudah tidak lagi stand alone, tetapi saling berhubungan dengan
area network yang begitu luas dan tak terbatas cakupannya/ accesability-nya
sangat mudah.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam
pekerjaan praktis seperti misal pengelolaan Internal Audit adalah suatu
tuntutan dan tantangan bagi pengelolanya. Penggunaan system informasi yang
terintegrasi dalam pengelolaan internal audit dapat berjalan efektif paling
tidak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Pengelolaan Internal Audit membutuhkan pengawasan dan
pengendalian secara langsung progressive terhadap proses yang sedang
berlangsung dalam pengelolaan Internal Audit seperti kinerja auditor, progress
status, seberapa lama response Auditee terhadap temuan yang sudah dijatuhkan
dan monitor terhadap setiap tahapan audit dan corrective action secara langsung
dan sebagainya.
2.
Pengeloaan Internal Audit memerlukan rekaman/ record
yang baik dan berkesinambungan, dalam setiap tahapan audit mulai Planning,
Conducting dan Post Audit. Rekaman ini harus dilakukan dengan penggunaan Sistem
Informasi yang tepat maka proses penyimpanan kedalam suatu data base akan
sistematis dan mudah pula dalam pengacess-an, dan review serta evaluasinya.
3.
Pengelolaan Internal Audit adalah disamping fungsi yang
sangat erat berhubungan dengan fungsi lain Internal Audit juga akan melalui
tahapan-tahapan yang cukup panjang dan memerlukan waktu siklus yang panjang dan
bertele-tele. Penggunaan system informasi dan komputasi diharapkan mempermudah
komunikasi dan memperpendek waktu siklus pelaksanaan Internal Audit.
Dengan memperhatikan tiga hal
tersebut akan menjadi pendorong kuat bagi fungsi pengelola Internal Audit untuk
memanfaatkan teknologi system informasi dalam menjalankan aktivitas pengeloaan
internal audit. Pengeloalaan Internal Audit yang berkualitas adalah hal yang
sangat diharapkan atau dibutuhkan setiap organisasi dalam usahanya untuk
mengembangkan dirinya mencapai kematangan dan tujuan organisasi bersangkutan.
IV. PRAKTEK SISTEM
INFORMASI DALAM INTERNAL AUDIT
Sistem komputasi dalam
pengelolaan Internal Audit adalah tersusun dengan program-program aplikasi tertentu
yang digunakan. Penetuan system aplikasi yang akan digunakan tergantung dari
fungsi internal audit itu sendiri dalam penggunaannya. Praktek penentuan
penggunaan aplikasi yang dipakai dapat dimulai dari hal-hal sebagai berikut:
Ø
Sistem yang online,
dinamis dan interaktif
dimana diharapkan perekaman aktivitas audit dapat dilakukan, dibaca, diupdate
dengan cepat dan mudah oleh penggunanya, demikian pula perekaman data
corrective action dapat dilakukan oleh auditee secara interactive, informative
dan dapat pula di-update seperlunya dan beberapa kemudaan lain dalam pemantauan
progress audit dan corrective action oleh
fungsi terkait, termasuki management.
Ø
Sistem yang tidak
dibatasi oleh area
kerja para penggunanya, tetapi tidak memerlukan effort-effort tambahan bagi
client dalam mengoperasikan aplikasi yang ada seperti setup-setup program
tambahan terhadap computer client, cukup effort diperlukan hanya untuk server,
jadi pengguna (auditor, auditee, management) sangat simple/ dimudahkan dalam
penggunaanya.
Ø
Sistem Pengarsipan
data-data audit dan
corrective action, dimana system tersebut adalah system yang terstruktur dalam
format data base program aplikasi, system ini harus memiliki accessibility dan
retrieve ability yang terjamin dan dengan access time yang cepat, disamping itu
data yang ada juga dituntut aman dalam penyimpanannya dalam periode waktu yang
diperlukan.
Ø
Beban kerja dari
perangkat yang digunakan,
bagaimanapun beban kerja ini sangat menetukan dari unjuk kerja / performance
dari system aplikasi yang berjalan.
2.
Alasan ketersedian resources
Penentuan dengan memperhatikan ketersedian
resources seperti, Human resources,
knowledge, skill dan pengalaman dari fungsi internal auditor dan auditee dalam
menjalankan system yang ada Delta masalah ini bisa di-cover dengan pelaksanaan
pelatihan terintegrasi dan sistematis.
Hardware, Spesifikasi ketersedian perangkat
computer yang dimiliki baik yang digunakan sebagai server maupun client /
pengguna, disamping itu juga ketersediaan perangkat jaringan yang ada router,
kabel jaringan dan sebagainya, dibutuhkan rencana pengadaan dan anggaran yang
dibutuhkan.
Software, kebutuhan akan perangkat lunak
paling tidak harus ada perangkat lunak yang umum digunakan dan dipahami oleh
pengguna. Disamping penggunaan diperlukan pula perangkat lunak untuk
pengembangan seperti program untuk membuat WEB, program script, program data
base dan program untuk menampilkan “report”, tetapi hal ini hanya digunakan dan
perlu dipasang di server dan pengelola-nya adalah admin (fungsi internal
auditor).
Bila kedua hal diatas sudah dapat
diketahui, baik melalui studi literature maupun studi/pengamatan lapangan maka
kedua data itu kemudian di-compile untuk dilakukan kajian teknis sampai
dihasilkan kesimpulan tentang system aplikasi yang layak digunakan.
Gambar Ilustrasi kombinasi Skrip
Gambar Topologi Jaringan
Dari Kajian teknis tersebut maka Program
applikasi yang diperlukan untuk :
Ø Untuk membuat layanan Audit dan Corrective Action yang online
dan mudah penggunaan maka sangat dibutuhkan suatu applikasi bebrbasis WEB,
dimana di dalamnya adalah aplikasi skrip yang bersifat server side. Aplikasi
demikian diharapkan sangat memudahkan pengguna ( Auditor, Auditee, dan
Management) yang sangat membutuhkan access informasi, komunikasi disamping itu
pengguna itu sendiri juga adalah salah satu penyedia data informasi. Layanan
aplikasi ini juga merupakan layanan yang memberikan kemudaan pengguna untuk
menggunakannya di station area masing-masing atau dimana saja jaringan layanan
network tercakup, tanpa perlu effort tambahan untuk menginstall program-program
yang sudah disediakan oleh server yang dikelola oleh administrator audit.
Luasnya
cakupan area audit dan waktu penyediaan access yang cepat/ real time, suatu
program applikasi berbasis WEB yang dinamis dan interaktif akan memotong
kendala jarak dan waktu dalam aktivitas audit, tentunya akan memotong waktu
siklus audit secara periodical, sehingga penyelesaian progress Audit akan lebih
cepat dan mudah dilaporkan.
Ø Rekaman audit dan corrective action yang dikumpulkan adalah
berbentuk kumpulan data yang diatur sedemikian rupa supaya tertata sehingga
aman tersimpan dan cepat dalam accessnya. Program aplikasi database adalah aplikasi
yang akan memberikan layanan dalam menstrukturisasi data, penyimpanan dan
pengolahannya. Program aplikasi ini akan dipandu oleh aplikasi Web yang menjadi
tampilan mukanya.
Ø Pada umumnya fungsi pengelolaan Internal Audit mempunyai
form-form standard untuk menampilkan informasi-informasi terkait dengan
aktivitas audit dan corrective action, oleh sebab itu suatu program aplikasi
tertentu untuk mensupport output hasil audit dalam laporan formal tentu saja
diperlukan. Program reporting baik berbentuk table maupun grafik dan sebagainya
merupakan bagian paket aplikasi pengelolaan internal audit.
V.
FUNGSI SISTEM INFORMASI
Perlu menjadi perhatian bahwa fungsi
pengelola internal audit tidaklah dengan harga mati harus menggunakan perangkat
system informasi dan komputasi dalam mejalankan aktivitasnya. tugas utama
sebenarnya adalah bagaimana kita mengelola fungsi internal audit secara
berkualitas, disamping dituntut pula kualitas pelaksanaan internal audit itu
sendiri. Perangkat Sistem informasi dan komputasi itu hanya alat bantu untuk
mengelola aktivitas audit menjadi lebih baik, lebih cepat, sehingga lebih baik
dan progressive dalam mendorong perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.
Selasa, 12 Maret 2013
Apa saja yang akan diulas di blog ini ?
Blog ini akan mengulas masalah seputar manajemen perusahaan, diantaranya :
- Quality Management System
- Internal Audit
- Process Mapping
- Risk Management
- Project Management
- Asset Management
- Hospital Management Information System
Manajemen perusahaan
Bisnis merupakan kegiatan
dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya.
Bisnis merupakan kegiatan
beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non-material.
Namun bila berhasil maka akan memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi
pemiliknya.
Agar terhindar dari resiko bisnis maka bisnis harus dijalankan dengan tepat dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap. Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Bila salah satu komponen gagal maka akan mengganggu komponen lain. Berikut adalah komponen-komponen bisnis tersebut:
Saya akan menulis pemikiran saya berdasarkan pengalaman, buku-buku manajemen bisnis, dan studi kasus pada perusahaan-perusahaan tertentu. Pada posting ini saya akan membahas pada komponen Manajemen. Dan saya akan teruskan pada tulisan-tulisan berikutnya.
Manajemen
Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi.
Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prisip dan standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses.
Terkadang ada beberapa kendala atau halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu rekan kerja atau tertimpa bencana serta kendala-kendala lainnya. Berikut adalah beberapa prinsip dan standarisasi yang diharapkan mampu mendukung kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan:
1. Perencanaan yang Matang
4. Lingkungan Kerja yang Nyaman dan Mendukung
5. Terbuka dan Selalu Belajar
Agar terhindar dari resiko bisnis maka bisnis harus dijalankan dengan tepat dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap. Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Bila salah satu komponen gagal maka akan mengganggu komponen lain. Berikut adalah komponen-komponen bisnis tersebut:
·
Manajemen, yaitu bagian
yang merencanakan,
mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend
yaitu komponen yang berada di belakang layar.
·
Kekuatan brand atau
image, yaitu karisma, kekuatan
emosional yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan
masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
·
Produk atau Layanan,
komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini bisa disebut
sebagai front end karena komponen ini berada didepan. Komponen inilah yang
berhadapan dengan masyarakat.
· Partner, yaitu pihak yang ikut
membantu dalam menjalankan
bisnis.
·
Pelanggan, yaitu pihak
yang akan menerima tawaran atau membeli produk dan layanan yang ditawarkan.
Saya akan membahas
komponen-komponen diatas satu persatu disertai kriteria, prisip, dan standar
yang perlu dipenuhi agar tiap komponen dapat berfungsi maksimal sesuai yang
diharapkan. Tiap
komponen tidak dapat berdiri sendiri karena gangguan pada satu komponen
akan mengganggu komponen lain. Saya akan menulis pemikiran saya berdasarkan pengalaman, buku-buku manajemen bisnis, dan studi kasus pada perusahaan-perusahaan tertentu. Pada posting ini saya akan membahas pada komponen Manajemen. Dan saya akan teruskan pada tulisan-tulisan berikutnya.
Manajemen
Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi.
Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prisip dan standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses.
Terkadang ada beberapa kendala atau halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu rekan kerja atau tertimpa bencana serta kendala-kendala lainnya. Berikut adalah beberapa prinsip dan standarisasi yang diharapkan mampu mendukung kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan:
1. Perencanaan yang Matang
Sebelum suatu perusahaan berdiri maka biasanya modal merupakan kendala
awal yang harus dipenuhi sebelum perusahaan berjalan. Tidak selamanya modal
besar pasti memberikan keuntungan
besar. Pengelolaan modal yang efektif dan efisien akan memberikan
keuntungan yang maksimal. Untuk kita kita harus melakukan perhitungan modal dan
biaya yang diperlukan untuk operasional perusahaan dalam jangka beberapa waktu
ke depan.
Dengan
melakukan perencanaan dan perancangan
perusahaan secara matang maka perusahaan akan siap menghadapi berbagai
kendala dan rintangan karena telah diperhitungkan sebelumnya. Misalnya dalam
membuat suatu produk maka kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu
mengenai pasar, konsumen, produk pesaing, dan kendala-kendala yang mungkin akan
muncul agar produk kita tepat sasaran dan tidak gugur bila terkena berbagai
tekanan dan kendala yang muncul. Saat ini penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan
bisnis mampu memudahkan dan mempercepat perencanaan perusahaan.
2. Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Loyal, dan
Sejahtera .
Sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci penggerak perusahaan.
Dengan adanya SDM yang mampu menggerakkan perusahaan dengan baik maka suatu
perusahaan akan mampu berkembang dan melakukan bisnisnya dengan efektif dan
efisien. SDM yang berkualitas tidaklah cukup untuk menjalankan perusahaan dalam
jangka panjang.
Diperlukan loyalitas pegawai terhadap perusahaan tempat dimana
dia bekerja. Bila kewajibannya telah dilakukan maka dia hanya akan berjalan
ditempat tanpa memberikan inovasi, kreatifitas, dan ide cemerlang yang sebenarnya
bisa dilakukan bila pegawai memiliki ikatan emosional yang membuat dia ingin
ikut membangun
dan mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik.
3. Manager yang Terbuka, Tegas, dan Demokrat
Kepemimpinan seorang manager merupakan penunjuk jalan yang benar bagi
perusahaan. Mereka adalah nakhoda kapal yang akan menentukan apakah perusahaan
akan mencapai tujuan atau tidak. Jiwa kepemimpinan yang
berwibawa harus dimiliki oleh seorang manager perusahaan, namun dengan wibawa
bukan berarti bersikap tertutup terhadap pegawainya. Justru sikap terbuka
seorang pemimpin yang mau menerima masukan dan saran dari bawahannya akan
membantu seorang manager dalam memimpin
perusahaan atau departement yang dibawahinya.
Ketegasan dalam memimpin dan mengambil keputusan sangat diperlukan oleh
seorang manager, karena di tangan mereka keputusan akan jalan yang ditempuh
oleh perusahaan akan menentukan perkembangan dan operasional
perusahaan. Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan
terjaga.
Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan
hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan
tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis
seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta
team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
Seorang pekerja menghabiskan hampir setengah hidupnya dalam sehari
berada di kantor. Sehingga kantor merupakan tempat kedua setelah rumah yang
menjadi tempat terlama dimana pekerja berada. Untuk itu lingkungan kantor yang
nyaman, kondusif, dan mendukung pekerjaan mutlak diperlukan. Lingkungan
kerja bukan berarti hanya kantor saja, akan tetapi termasuk suasana kerja,
dan hubungan antar pegawai perusahaan..
Perlu diperhatikan juga bagaimana pegawai berangkat dan pulang
dari kantor. Bila pegawai tinggal terlalu jauh dari kantor maka perlu
dipikirkan bagaimana bila terkendala macet dan terlambat sampai dikantor. Ada
baiknya perusahaan
menyediakan jemputan karyawan karena selain membantu karyawan juga akan
mengakrabkan karyawan karena ada waktu bercerita dalam perjalanan dari atau ke
kantor.
Perkembangan dunia bisnis begitu cepat. Begitu banyak bidang yang
mendukung suatu bisnis misalnya bidang teknologi informasi. Begitu banyak
perubahan yang terjadi diluar perusahaan, karena itu kita tidak boleh tertutup
dan harus berusaha
menerima perubahan yang ada.
Dengan selalu mempelajari perubahan dan perkembangan maka suatu
perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan tidak tertinggal oleh
tren dan perkembangan yang terus berjalan. Perusahaan
harus mempelajari dan menerapkan berbagai perkembangan dan perubahan yang mampu
memberikan manfaat yang efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan demikian
maka perusahaan akan selalu dapat berkembang, dan berjalan seiring dengan
perubahan dan perkembangan yang ada.
Sumber
: http://www.manajemenn.web.id/2011/04/manajemen-perusahaan.html
Langganan:
Postingan (Atom)