Senin, 06 Mei 2013
STRATEGISNYA QMS
Oleh :
Nurul Islam
PENDAHULUAN
Suatu organisasi usaha/ perusahaan dalam
kiprahnya sesuai bidang usahanya masing-masing tentunya berkeinginan kuat untuk
melanggengkan bisnis mereka. Kemampuan untuk bertahan dalam kancah persaingan
global saat ini sangat bergantung pada daya tahan internal organisasi tersebut menghadapi
problematika pengembangan usahanya dan penerimaan pelanggan mereka (external) terhadap
produk yang dihasilkannya (customer satisfaction).
Kemampuan bertahan ini terletak di internal
organisasi dalam mengelola bisnis dan menempatkan dirinya pada lingkungan dunia
usaha sesuai dengan mainstream bisnis yang ada, lebih dari itu secara external adanya
tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk yang diberikan, dimana telah sesuai
dengan yang direncanakan serta diminta pelanggan. Meskipun kedua faktor
tersebut tidak bisa dipisahkan karena merupakan proses yang saling terkait
diantara masing-masing dan memberikan dampak satu terhadap lainnya.
Perusahaan/ organisasi yang berwawasan
kedepan adalah perusahaan yang efektif, berproses untuk menghasilkan produknya yang
secara terus menerus mengembangkan/ meningkatkan mutu produk, on time delivery produk
dan dengan biaya yang semakin kompetitif sehingga akan selalu memberikan
kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Era globalisasi saat ini, menghasilkan linkungan
usaha yang memiliki keanekaragaman persyaratan regional, nasional baik pelanggan maupun regulasi dari otoritasnya,
dimana hal tersebut kadang-kadang mempersulit obyektifitas pemenuhannya.
Mainstream bisnis saat ini mendorong adanya suatu standard internasional untuk
suatu solusi terhadap kesulitan pada obyektifitas keanekaragaman persyaratan
pelanggan. Standard internasional tersebut mengakomodir secara umum persyaratan
pelanggan dari berbagai kepentingan.
Pengambilan (Sistem Managemen Mutu) SMM
sesuai International Standard sebagai salah satu tool management untuk mencapai
tujuan bisnis adalah suatu keputusan strategis, hal ini secara umum didasarkan
adanya suatu maksud strategis suatu organisasi dalam rangka mempertahankan
eksistensi bisnisnya di tengah tuntutan mainstream bisnis yang ada.
Maksud
strategis adalah obsesi perusahaan dalam mencapai sesuatu dalam suatu periode
yang panjang yang menggambarkan maksud akhir dari usahanya untuk bertahan dalam
menggapai maksud tersebut. Contoh: menjadi pionir industry otomotif dunia.
Maksud ini diturunkan lebih spesifik menjadi
visi dan misi yang kemudian dijabarkan dalam tujuan dan sasaran. Tujuan dan
sasaran ini menjadi acuan dibuatnya strategi dan/atau perencanaan yang kemudian
diimplementasikan dalam program dan proyek.
Visi organisasi untuk menjadi produsen mobil
kelas dunia dari segi kualitas, biaya dan waktu pengiriman adalah salah satu
contoh penjabaran lebih spesifik dari maksud strategis tersebut, karena di
dalamnya terkandung obsesi organisasi tersebut yang ingin berperanan menentukan
atau tidak ingin jadi pecundang dalam era ketatnya kompetisi bisnis global saat
ini.
Kelestarian bisnis dalam periode yang
panjang harus diwujudkan dengan mekanisme yang teratur, terencana, dengan
mewujudkan berbagai hal pada perusahaan sebagai berikut:
·
Mewujudkan proses bisnis yang efisien
dan produktif dengan mekanisme yang teratur dan sistematik
·
Mewujudkan perusahaan yang adaptif
terhadap lingkungan bisnisnya, continues improvement dan selalu tumbuh
berkembang
·
Setiap tindakan strategis perusahaan
selalu didukung dengan konsekwensi keuangan yang ditimbulkannya
·
Selalu fokus terhadap terwujudnya
kepuasan pelanggan
VISI DAN MISI
Secara bahasa visi adalah kemampuan untuk
melihat kedepan atau pandangan atau wawasan ke depan bisa juga mimpi tentang
masa depan.
Visi perusahaan adalah cara pandang terhadap
masa depan perusahaan, cara melihat kemana perusahaan harus berjalan atau
kemana perusahaan harus menuju. Visi yang jelas akan menggambarkan bagaimana
keadaan masa depan yang dicita-citakan oleh para stake holder perusahaan.
Visi Misi
Tujuan Organisasi
|
Secara bahasa misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme, visi, dsb-nya. Misi perusahaan adalah Tujuan mendasar yang membedakan sebuah perusahaan dari perusahaan-perusahaan lainnya yang sejenis, serta mengidentifikasikan ruang lingkup operasinya yang berkenaan dengan produk dan pasar.
Visi dan Misi perusahaan bila disimak dari
uraian dan gambaran diatas adalah suatu hal yang sangat penting, mimpi yang
akan diraih, tugas tanggung jawab untuk menggapai mimpi itu bisa menjadi energy
potensial dan motivator bagi seluruh bagian organisasi bisnis dalam meraih
impian bisinisnya. Hal ini akan terjadi apabila seluruh bagian perusahaan cukup
mengerti dan memahami visi dan misi perusahaannya, serta adanya upaya
management untuk mengelola perusahaan yang diwarnai
dan mengarah pada visi dan misinya.
Visi dan misi bisa tidak berarti apa-apa
atau hanya sebagai slogan kosong dan tidak memiliki pengaruh apapun terhadap
proses kerja dan pengelolaan bisnis, apabila tidak ditindak lanjuti semestinya kebawah/
flow down (berdiri sendiri diatas menara gading).
Pengaruh positif visi dan misi, misalnya sebagai
berikut:
·
Budaya
kerja
yang dibentuk oleh semua bagian perusahaan yang dimotivasi oleh visi dan misi perusahaan
akan sangat berarti serta luar biasa berpengaruh pada performance kinerja
perusahaan yang efektif dan produktif.
·
Perencanaan
perusahaan
membuat tujuan, sasaran dan rencana strategis usaha yang bisa secara berkesinambungan
mengarah pada visi dan misi terebut. Tujuan, sasaran dan rencana strategis
perusahaan sangat berarti bagi kesinambungan perusahaan dalam implementasi
pengelolaan yang terencana, terkendali sehingga efektif dan efisien serta fokus
pada proses pencapaian visi dan misinya.
·
Pengelolaan
oleh management
yang mengikuti tata cara pengelolaan perusahaan yang bersih dan baik, dengan metode
yang mengikuti siklus pola PDCA plan-do-check dan action pada setiap programnya, akan memiliki pola
baku yang terukur, terarah dan terkendali ke tujuan dan target secara
berkesinambungan dalam mencapai dan mempertahankan konsistensi bisnis sesuai perencanaanya.
RENCANA (STRATEGI)
Bagaimanapun efektifitas perusahaan
merupakan fungsi waktu dan mempunyai target-target keberhasilan sebagai
berikut:
Target jangka pendek à -produk yang berkualitas, kompetitif harga dan
on time delivery
-efisien,
sadar biaya
-fokus
untuk mencapai kepuasan pelanggan
Target jangka menegah à -mampu merespon secara positif setiap
perubahan yang terjadi
baik internal maupun external
-mampu
selalu tumbuh atau mengembangkan, meningkatkan
Kapabilitas (perbaikan berkelanjutan)
Target jangka
panjang à mampu untuk mempertahankan bisnis secara
berkelanjutan
Target keberhasilan tiap tahapan tersebut
dijabarkan dalam suatu rencana strategis.
Strategis adalah rencana yang disatukan,
menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan kompetitif/strategi perusahaan
dengan tantangan linkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan
utama perusahaan dapat dicapai melalui implementasi yang tepat oleh perusahaan
atau suatu pola dari aksi-aksi dan pendekatan bisnis yang digunakan oleh
pimpinan puncak perusahaan untuk menjamin kepuasan pelanggan, menempatkan pada
posisi pasar yang tepat, dan mencapai segala target serta tujuan bisnis
perusahaan.
Rencana strategis biasanya dituangkan dan
diarahkan menuju sasaran sasaran seperti sasaran jangka panjang (5 tahun),
menengah (2-4 tahun) dan pendek (1 tahun atau kurang). Rencana tersebut dilaksanakan dan dikendalikan dalam program perusahaan secara berkelanjutan
dari tahapan ketahapan menuju sasarannya, sehingga perusahaan tersebut selalu
dalam track dan orientasi pada tujuan, visi dan misinya.
Flow down rencana strategis perusahaan pada
tata cara pengelolaan perusahaan yang teratur dan sistematik dalam program
perusahaan harus tersampaikan keseluruh lapisan management dan karyawan. Proses
pengelolaan tersebut tentunya dialamatkan menjadi kerangka kerja dalam sistem
managemen bagi semua bagian perusahaan dan akan membawa perusahaan menjadi
efektif, sehingga membawa keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran
bisnisnya.
PENGELOLAAN PROGRAM
Program
adalah kumpulan aktivitas atau proyek-proyek yang berhubungan telah dirancang
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara integral untuk
mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut secara keseluruhan.
Program adalah unsur pertama yang harus ada
demi terciptanya suatu kegiatan.
Melalui program maka segala bentuk rencana
akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk diopersionalkan.
Proyek yang terkait dalam suatu implementasi
program itu perlu pengelolaan yang sesuai, untuk itu ada beberapa tahapan
penting dalam pengelolaannya yaitu:
·
Perencanaan terkait didalamnya adanya
adopsi persyaratan pelanggan, penetapan sasaran, pendefinisaian, penentuan
resources yang diperlukan dan inisialisasi resikonya
·
Penjadualan pelaksanaan proyek sesuai
dengan rencana
·
Pengendalian proyek, terkait dengan
pelaksanaan proyek dibandingkan dengan rencana yang ada, kesesuaian dengan
jadwal, mitigasi resiko
·
Melakukan langkah perbaikan yang
diperlukan dalam rangka tercapainya target/ sasaran proyek
Kosistensi flowdown mulai visi dan misi
sampai pada program dan proyek dari waktu kewaktu yang selalu dievaluasi, dan
di-implementasikan dalam suatu sistem managemen perusahaan, akan memberikan
suatu mekanisme yang teratur, transparan dan terarah. Sistematika semacam ini
sangat diperlukan dan dipahami oleh semua stake holder perusahaan dalam
menjalankan fungsinya masing-masing karena akan sangat membantu menggambarkan
peta jalan dan kerangka kerja perusahaan dalam mewujudkan maksud strategis,
visi dan misinya. Sistem managemen perusahaan yang dimaksud juga akan
memberikan kemudahan dalam mengukur, menganalisa dan menentukan serta
melaksanakan langkah perbaikan yang diperlukan oleh managemen perusahaan.
SISTEM MANAGEMEN MUTU
Dalam memimpin perusahaan untuk meraih keberhasilan
mencapai tujuan sesuai standard internasional, diperlukan pengaturan dan
pengendalian secara sistematik dan transparan. Keberhasilan dapat dihasilkan
dengan implementasi dan maintain sistem managemen yang dirancang untuk suatu unjuk
kerja perbaikan berkelanjutan yang
dialamatkan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem managemen tersebut
diataranya adalah sistem managemen mutu disamping sistem managemen yang lain.
Sistem Managemen Mutu adalah system
managemen yang mengatur dan mengendalikan suatu perusahaan terkait pada mutu,
sistem ini sendiri adalah bagian dari sistem managemen perusahaan yang fokus
pada pencapaian hasil, terkait pada quality objectives, untuk memuaskan pada
kebutuhan, harapan dan persyaratan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Sasaran
mutu sendiri adalah saling melengkapi dengan sasaran perusahaan yang lain
seperti yang terkait pada pertumbuhan, pendanaan, keuntungan, lingkungan dan
kesehatan serta keselamatan.
Berbagai macam bagian sistem managamen
perusahaan memungkinkan diintegrasikan bersama dengan sistem managamen mutu sehingga
menjadi suatu sistem managemen yang padu.
Paling tidak ada 2 hal yang mendorong suatu
perusahaan secara rasional menggunakan sistem managemen mutu yaitu:
1.
Sistem managemen mutu dapat membantu
perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan membutuhkan produk
dengan karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan dan harapannya. Kebutuhan dan
harapan itu dituangkan dalam spesifikasi produk dan secara kolektif dijadikan
acuan sebagai persyaratan pelanggan. Persyaratan tersebut mungkin
di-spesifikasikan dalam suatu kontrak dengan pelanggan atau ditentukan oleh
perusahaan itu sendiri, penerimaan akhir produk ditentukan oleh pelanggan.
Keperluan dan harapan pelanggan akan selalu berubah disebabkan oleh tekanan
persaingan atau kemajuan teknologi. Karena hal tersebut perusahaan terdorong
untuk melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap produk dan prosesnya.
2.
Sistem managemen mutu memberikan
kerangka kerja dalam perbaikan berkelanjutan yang memungkinkan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan pihak-pihak terkait. Pendekatan managemen
mutu mendorong organisasi untuk menganalisa persyaratan pelanggan,
mendefinisikan proses yang berkontribusi untuk pencapaian penerimaan produk
oleh pelanggan, dan menjaga proses tersebut tetap terkendali.
Kedua hal itu merupakan suatu dorongan yang
muncul dari keberadaan pelanggan sehingga relevan menjadi fokus utama bagi
managemen untuk menentukan pengaturan bisnis dan meningkatkan kinerjanya.
Dalam mengatur suatu perusahaan, ada
beberapa prinsip managemen mutu yang harus digunakan oleh pemimpin puncak untuk
meningkatkan kinerja antara lain:
·
Fokus
terhadap pelanggan, memahami keperluan dari pelanggan saat
ini dan mendatang, memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha keras untuk
melebihi harapan pelanggan
·
Kepemimpinan, menciptakan dan memaintain lingkungan
internal sehingga membuat keterlibatan penuh semua karyawan dalam mencapai
tujuan perusahaan
·
Keterlibatan
karyawan,
semua karyawan pada setiap level adalah diperlukan oleh perusahaan dan
keterlibatan sesuai dengan kemampuannya diperlukan untuk keuntungan perusahaan
·
Pendekatan
proses,
setiap aktifitas dan hubungan antar sumberdaya akan menghasilkan sesuatu yang
lebih efisien apabila dikelola sebagai suatu proses
·
Pendekatan
sistem untuk managemen, mengidentifikasi, memahami dan mengelola antar
hubungan proses sebagai suatu sistem yang memberi kontribusi pada ke-efektifan
dan efisiensi perusahaan dalam mencapai tujuannya.
·
Perbaikan
berkelanjutan,
perbaikan berkelanjutan bagi kesemua kinerja perusahaan harus menjadi tujuan permanen perusahaan
·
Pendekatan
factual dalam membuat keputusan, keputusan yang efektif didasarkan pada
analisa data dan informasi
·
Hubungan
supplier yang saling menguntungkan, hubungan saling menguntungkan untuk
meningkatkan kemampuan kedua belah pihak dalam menciptakan nilai.
PERTIMBANGAN SISTEM MANAGEMEN MUTU
Pada suatu saat ada seorang direktur BUMN mencanangkan
untuk mengambil sistem managemen mutu internasional yang akan diimplementasikan
di perusahaannya, meski pada saat itu pelanggan perusahaannya mayoritas adalah
militer dan pemerintahan negara yang tidak meminta persyaratan diimplementasikannya
sistem managemen mutu tersebut. Hal itu banyak menimbulkan pertanyaan diantara
karyawannya, kenapa perusahaan mereka menerapkan sistem tersebut, padahal untuk
penerapan sistem itu tidak mudah dan perlu dukungan sumber daya yang
diperlukan. Kemudian direktur itu menjawab, perusahaan ini memerlukan sistem
itu untuk improvemen. Hal itu apakah relevan sehubungan dengan visi dan misi
yang dibebankan oleh pemegang saham perusahaan plat merah tersebut yang diharapkan
menjadi perusahaan kelas dunia di bidang usahanya.
Pengembangan dan implementasi Sistem Managemen
Mutu perusahaan sesuai standard internasional adalah keputusan strategis yang didasarkan
pada kepentingan internal perusahaan yang diwujudkan lebih spesifik menjadi tujuan,
kebijakan, strategi, produk yang dihasilkan, proses yang dijalankan, besar
kecilnya suatu organisasi perusahaan, mainstream bisnis dan penyesuaian
terhadap persyaratan umum dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
Keputusan strategis perusahaan untuk
mengambil suatu bentuk SMM sesuai standard internasional yang sudah digariskan mungkin
menjadi keputusan sulit karena membutuhkan pengembangan resources yang cukup
besar, tetapi akan cukup relevan diambil berkenaan dengan makin terbukanya
tingkat persaingan global dan pesatnya perkembangan teknologi sehingga perlu
menciptakan kinerja perbaikan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kepuasan
pelanggan untuk kelestarian bisnis dan pencapaian tujuan bisnis perusahaan
tersebut secara berkelanjutan.
Standard Internasional bukanlah dimaksudkan
dalam rangka penyeragaman struktur SMM atau penyeragaman dokumentasinya.
Pengambilan SMM sesuai standard internasional tidak selalu menjadi bermanfaat
bagi organisasi bisnis tersebut, apalagi pengambilan ini dilakukan hanya
memandang kepentingan bisnis sesaat dan tidak dikaitkan dengan proses
performance untuk melakukan continues improvement dalam mencapai strategi/target
jangka panjang perusahaan). Pengambilan SMM sesuai standard internasional yang
semacam ini terkadang hanya suatu kamuflase, menarik order pelanggan sesaat
tanpa menghubungkan dengan esensi kebutuhan internal perusahaan untuk melakukan
improvement pengelolaan bisnis dalam rangka mencapai rencana strategisnya untuk menjadi perusahaan yang efektif.
Bagaimanapun SMM sesuai standard internasional
ini meskipun memberikan kontribusi positif organisasi bisnis secara jangka
panjang tetapi manfaat langsungnya juga tidak dapat diabaikan begitu saja.
Dengan adanya manfaat langsung/ jangka pendek yang didapatkan akan memberikan
tanda keberhasilan proses transformasi yang dilakukan sehingga memberikan
motifasi yang lebih kuat untuk iterasi positif organisasi bisnis untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan termasuk mewujudkan kematangan SMM yang ada
sebagai jalan dalam menggapai tujuan jangka panjangnya.
IMPLEMENTASI SISTEM MANAGEMEN MUTU
Kesuksesan dari implementasi dan
pemeliharaan suatu sistem managemen pertama harus didasarkan pada maksud
strategis perusahaan. Implementasi SMM sesuai standard internasional terkadang
seolah-olah hanya untuk mendapat status formal atau suatu kamuflase, menarik
order pelanggan sesaat tanpa menghubungkan dengan esensi kebutuhan internal
perusahaan untuk melakukan improvement pengelolaan bisnis dalam rangka mencapai
rencana strategisnya untuk menjadi
perusahaan yang efektif. Implementasi semacam itu tidak akan mampu secara
fundamental memperoleh dan meningkatkan kepuasan pelanggannya serta
meimplementasikan perbaikan berkelanjutan. Fokus terhadap pelanggan dan
perbaikan berkelanjutan merupakan prinsip yang harus dipahami oleh managemen,
bagaimanapun kepuasan pelanggan dan perbaikan berkelanjutan adalah awal dan target
dari implementasi SMM.
Ketika
mengembangkan, mengimplementasikan dan mengembangkankan sistem managemen mutu
ini diadopsilah suatu metode pendekatan sistem yaitu pendekatan proses,
pendekatan ini melihat bahwa setiap aktifitas dan hubungan antar sumberdaya
akan menghasilkan sesuatu yang lebih efisien apabila dikelola sebagai suatu
proses. Proses adalah suatu atau berbagai aktifitas yang menggunakan resources dan
dikelola untuk melakukan suatu transpformasi dari input menjadi output. Suatu
output proses seringkali menjadi bentuk langsung input proses berikutnya.
Ada beberapa keuntungan terhadap pemahaman
proses bisnis seperti ini antara lain:
·
akan lebih mempermudah interprestasi
dan implementasi standard,
·
mempermudah melakukan pengukuran, dan
·
menyediakan platform ideal untuk
perbaikan berkelanjutan.
Dalam standard ini juga dikenalkan suatu
metodologi yang dapat diimplementasikan pada semua proses yaitu “PDCA” Plan,
Do, Check, and Action, sebagai berikut:
·
Plan: menyusun, menetapkan obyektif
dan proses yang diperlukan untuk menghasilkan sesuai dengan persyaratan
pelanggan dan kebijakan perusahaan
·
Do: meimplementasikan suatu proses
·
Check: memonitor, mengukur proses dan
produk terhadap kebijakan, sasaran dan persyaratan terhadap produk dan laporan
hasilnya
·
Action: langkah yang dilakukan untuk
perbaikan berkelanjutan terhadap kinerja proses
Beberapa langkah pendekatan untuk menyusun
dan menerapkan SMM sebagai berikut:
Plan/ Perencanaan
·
Menetapkan kebijakan kualitas dan
sasaran mutu perusahaan
·
Menentukan proses dan tanggungjawab
yang diperlukan untuk mencapai sasaran mutu
·
Menetapkan metode untuk mengukur
efektifitas dan efisiensi setiap proses
·
Menentukan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran mutu
Do/ Implementasi
·
Menyediakan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran mutu
·
Mengaplikasikan metode pengukuran tersebut
Check
·
Menetukan cara untuk mencegah ketidak
sesuaian
Action
·
Melenyapkan penyebabnya
·
Menetapkan dan melaksanakan proses
perbaikan berkelanjutan untuk SMM
Agar perusahaan fokus kearah tujuannya maka
perlu disusun dan ditetapkan suatu kebijakan dan sasaran kualitas. Kedua hal
tersebut adalah bagian dari rencana yang akan menentukan terhadap hasil yang
diharapkan dan membantu perusahaan untuk menentukan dan menerapkan resource-nya
dalam menggapai hasil yang diharapkan tersebut. Kebijakan mutu akan memberikan
kerangka kerja yang jelas untuk penyusunan dan peninjauan sasaran mutu supaya
tetap konsisten dengan kebijakan mutu, dan komit untuk perbaikan berkelanjutan
serta pencapaiannya menjadi lebih terukur.
Melaksanakan tahapan-tahapan tersebut tidak
mudah tetapi akan tidak berarti bila perusahaan dan managemennya memiliki
komitmen yang kuat untuk mewujudkan tercapainya kepuasan pelanggan dan
perbaikan berkelanjutan perusahaan. Semua proses berjalan menjadi sistematik,
transparan, terukur dalam suatu metodologi PDCA yang dikelola mengikuti
prinsip-prinsip sistem managemen mutu. SMM yang semakin matang akan
berkontribusi besar dalam pencapaian target strategis perusahaan secara
berkelanjutan.
Selasa, 26 Maret 2013
INTERNAL AUDIT DAN SISTEM INFORMASI
oleh : Nurul Islam
I. PENDAHULUAN
Quality Internal Audit adalah salah satu
aktivitas yang penting dalam suatu organisasi, begitu pentingnya aktivitas
internal audit ini, disetiap kali dilakukan Audit dari luar misal oleh Authority,
Certification Body ataupun Customer maka pelaksanaan dan pengelolaan Internal
Audit adalah obyek yang selalu diaudit, bahkan bila organisasi (auditee) tidak
melaksanakan internal auditnya maka auditor terkait tidak akan melakukan/
melanjutkan aktivitas auditnya. Salah satu alasan obyektif yang adalah bahwa
apabila aktivitas Internal Audit dilakukan dengan baik maka pelaksanaan Quality
Management System di suatu organisasi akan terdorong berjalan dengan baik pula.
Aktivitas Interal Audit yang berkualitas akan menjadi gambaran yang obyektif
suatu organisasi dalam melihat dirinya sendiri apakah sudah sesuai dengan kebijakan
dan standard kualitas yang sudah ditetapkan, atau dengan melihat pengelolaan
internal audit pihak authority, customer dan pihak ketiga lainnya dapat menilai
salah satu aspek kematangan organisasi bersangkutan dalam menjalankan Quality
Management System yang ditetapkannya.
Pelaksanaan Internal Audit adalah
suatu bentuk penilaian atau pengukuran terhadap pelaksanaan Quality Management
System yang dilakukan secara kontinyu setiap periode tertentu, dan bukanlah
pelaksanaan yang parsial atau sekali-sekali. Data hasil pelaksanaan audit
adalah data yang sangat berarti apabila dikumpulkan dan disimpan dengan baik dalam
suatu data base audit dan dibuatkan metode sehingga memudahkan peng-accessan-nya,
lebih dari itu bila fungsi internal audit juga memperhatikan data audit dari
luar dan data hasil pengukuran dan
penilaian lain, misal Non Conforming Product, program/ project status, customer feedback/
satisfaction, corrective/ preventive action, dan process performance indicator
lainnya yang biasa kita kenal dengan data tingkat pencapaian quality objective,
dan merupakan key performance indicator dari tiap obyek process.
Kompilasi data dengan metode pengolahan
data dan analisa yang menggunakan tool dan metode yang sudah ditentukan, akan
memberikan suatu gambaran performance pelaksanaan QMS organisasi yang sedang
berlangsung termasuk trend-nya dari waktu kewaktu. Apabila dalam suatu
orgnisasi sudah menerapkan mekanisme yang teratur dan tertib dalam
mendefinisikan penilaian, melakukan penilaian, mengumpulkan serta menyimpan
kemudian memelihara hasil penilaian sampai pada kompilasi data dan analisis
hasil penilain secara statistic atau metode lain, hal tersebut dapat menjadi
suatu bentuk performance secara keseluruhan yang kemudian dikemas dengan baik
sebagai bahan untuk Management Review
input.
II.
INTERNAL AUDIT
Fungsi pengelola Internal Audit
adalah fungsi yang bukan hanya melihat, mengukur dan memastikan suatu prilaku
system organisasinya telah mengikuti QMS yang sudah ditetapkan, tetapi lebih
dari itu juga dapat membantu menilai kelemahan dari QMS, memberikan saran
langkah Corrective Action/ Improvement QMS yang diperlukan, bahkan mendorong
langkah implementasi CA/ Improvement yang diperlukan.
Sedangkan secara kegiatan Internal
Audit adalah menguji dan menilai efektivitas dan kecukupan sistem managemen
kualitas internal yang ada dalam organisasi, sehingga tanpa fungsi
internal audit, managemen tidak memiliki sumber informasi internal yang independen
mengenai kinerja QMS organisasi.
Sebagaimana pernyataan Henry Davis Troreau sebagai berikut :
“Banyak hal Yang
Tidak Terlihat , walaupun hal itu
berada didalam jangkauan pandangan kita
,karena hal itu tidak dalam jangkauan intelektual kita”.
Keterlibatan fungsi Internal Audit
secara integrative dengan mekanisme Improvement berkelanjutan di suatu
organisasi akan sangat positive dalam memberikan dorongan terhadap pencapaian
tingkat kematangan organisasi.
Bagaimana fungsi Internal Audit
mengintegrasikan dengan mekanisme proses bisnis suatu organisasi, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu,
-
Memperbaiki kualitas pelaksanaan Internal Audit, dalam hal
ini fungsi Internal Audit harus memulai dari tahap :
Perencanaan Audit Plan/ Schedule, penentuan dan
penyusunan Tim Internal Auditor, penyusunan Internal Audit Program, Penyusunan
Check List, menkomunikasikan dengan Auditee.
Pelaksanaan audit mulai opening meeting,
pre-briefing meeting, post briefing meeting, closing meeting, Audit Report, dan
ada beberapa hal penting dalam pelaksanaan audit yang perlu form tertentu untuk
perekamannya/ dokumentasinya.
Post
audit mulai menyusun finding/discrepancies
dalam forms standard, mengkomunikasikan hasil audit, memonitor CA sampai dengan
follow up/ verifikasi audit dan pemberian status akhir hasil audit dalam suatu
report audit.
Perencanaan yang secara baik dan
konsisten dilakukan kemudian datanya direkam dalam sistem data base audit yang
itegrate dengan database lain serta mudah dalam pengasessanya adalah sumber
informasi yang baik dan berharga bagi suatu organisasi.
Kualitas pelaksanaan Internal Audit
akan bekembang dinamis bila mengikuti siklus PDCA, Plan-Do-Check-Action secara
konsisten. Menampilkan siklus PDCA dengan bantuan system informasi yang baik
akan memberikan gambaran bagi fungsi internal audit dalam mengevaluasi
performannya dari waktu ke waktu, tingkat kualitas yang semakin baik/
meningkatkan kualitas dari fungsi internal audit sehingga dari waktu kewaktu menjadi
semakin matang.
-
Membuat data base Internal Audit yang itegratif dengan
data base lain organisasi. Fungsi
IA melakukan perekaman hasil
audit, penyusunan hasil audit, penyimpanan rekaman audit dan corrective
action-nya. Internal Audit dalam menjalankan fungsinya akan dibuat menjadi lebih
mudah/ efisien bila memanfaatkan teknologi Sistem Informasi dan Komputerisasi yang
sedang berkembang pesat saat ini.
III. MEMANFAATKAN
TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi system informasi yang
didukung dengan perangkat komputasi teknologi adalah suatu teknologi yang
tergolong berkembang paling pesat didunia saat ini. Sebagaimana kita ketahui
bahwa revolusi perangkat keras dan lunak di dunia saat ini memberikan banyak
kemudahan/ efisiensi bagi berbagai aktivitas terutama aktivitas praktis dalam
dunia industri. Integrasi komputasi yang ada yang didorong dengan berkembangnya
pula teknologi komunikasi data pada saat ini, dimana komputer-komputer yang ada
keberadaanya sudah tidak lagi stand alone, tetapi saling berhubungan dengan
area network yang begitu luas dan tak terbatas cakupannya/ accesability-nya
sangat mudah.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam
pekerjaan praktis seperti misal pengelolaan Internal Audit adalah suatu
tuntutan dan tantangan bagi pengelolanya. Penggunaan system informasi yang
terintegrasi dalam pengelolaan internal audit dapat berjalan efektif paling
tidak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Pengelolaan Internal Audit membutuhkan pengawasan dan
pengendalian secara langsung progressive terhadap proses yang sedang
berlangsung dalam pengelolaan Internal Audit seperti kinerja auditor, progress
status, seberapa lama response Auditee terhadap temuan yang sudah dijatuhkan
dan monitor terhadap setiap tahapan audit dan corrective action secara langsung
dan sebagainya.
2.
Pengeloaan Internal Audit memerlukan rekaman/ record
yang baik dan berkesinambungan, dalam setiap tahapan audit mulai Planning,
Conducting dan Post Audit. Rekaman ini harus dilakukan dengan penggunaan Sistem
Informasi yang tepat maka proses penyimpanan kedalam suatu data base akan
sistematis dan mudah pula dalam pengacess-an, dan review serta evaluasinya.
3.
Pengelolaan Internal Audit adalah disamping fungsi yang
sangat erat berhubungan dengan fungsi lain Internal Audit juga akan melalui
tahapan-tahapan yang cukup panjang dan memerlukan waktu siklus yang panjang dan
bertele-tele. Penggunaan system informasi dan komputasi diharapkan mempermudah
komunikasi dan memperpendek waktu siklus pelaksanaan Internal Audit.
Dengan memperhatikan tiga hal
tersebut akan menjadi pendorong kuat bagi fungsi pengelola Internal Audit untuk
memanfaatkan teknologi system informasi dalam menjalankan aktivitas pengeloaan
internal audit. Pengeloalaan Internal Audit yang berkualitas adalah hal yang
sangat diharapkan atau dibutuhkan setiap organisasi dalam usahanya untuk
mengembangkan dirinya mencapai kematangan dan tujuan organisasi bersangkutan.
IV. PRAKTEK SISTEM
INFORMASI DALAM INTERNAL AUDIT
Sistem komputasi dalam
pengelolaan Internal Audit adalah tersusun dengan program-program aplikasi tertentu
yang digunakan. Penetuan system aplikasi yang akan digunakan tergantung dari
fungsi internal audit itu sendiri dalam penggunaannya. Praktek penentuan
penggunaan aplikasi yang dipakai dapat dimulai dari hal-hal sebagai berikut:
Ø
Sistem yang online,
dinamis dan interaktif
dimana diharapkan perekaman aktivitas audit dapat dilakukan, dibaca, diupdate
dengan cepat dan mudah oleh penggunanya, demikian pula perekaman data
corrective action dapat dilakukan oleh auditee secara interactive, informative
dan dapat pula di-update seperlunya dan beberapa kemudaan lain dalam pemantauan
progress audit dan corrective action oleh
fungsi terkait, termasuki management.
Ø
Sistem yang tidak
dibatasi oleh area
kerja para penggunanya, tetapi tidak memerlukan effort-effort tambahan bagi
client dalam mengoperasikan aplikasi yang ada seperti setup-setup program
tambahan terhadap computer client, cukup effort diperlukan hanya untuk server,
jadi pengguna (auditor, auditee, management) sangat simple/ dimudahkan dalam
penggunaanya.
Ø
Sistem Pengarsipan
data-data audit dan
corrective action, dimana system tersebut adalah system yang terstruktur dalam
format data base program aplikasi, system ini harus memiliki accessibility dan
retrieve ability yang terjamin dan dengan access time yang cepat, disamping itu
data yang ada juga dituntut aman dalam penyimpanannya dalam periode waktu yang
diperlukan.
Ø
Beban kerja dari
perangkat yang digunakan,
bagaimanapun beban kerja ini sangat menetukan dari unjuk kerja / performance
dari system aplikasi yang berjalan.
2.
Alasan ketersedian resources
Penentuan dengan memperhatikan ketersedian
resources seperti, Human resources,
knowledge, skill dan pengalaman dari fungsi internal auditor dan auditee dalam
menjalankan system yang ada Delta masalah ini bisa di-cover dengan pelaksanaan
pelatihan terintegrasi dan sistematis.
Hardware, Spesifikasi ketersedian perangkat
computer yang dimiliki baik yang digunakan sebagai server maupun client /
pengguna, disamping itu juga ketersediaan perangkat jaringan yang ada router,
kabel jaringan dan sebagainya, dibutuhkan rencana pengadaan dan anggaran yang
dibutuhkan.
Software, kebutuhan akan perangkat lunak
paling tidak harus ada perangkat lunak yang umum digunakan dan dipahami oleh
pengguna. Disamping penggunaan diperlukan pula perangkat lunak untuk
pengembangan seperti program untuk membuat WEB, program script, program data
base dan program untuk menampilkan “report”, tetapi hal ini hanya digunakan dan
perlu dipasang di server dan pengelola-nya adalah admin (fungsi internal
auditor).
Bila kedua hal diatas sudah dapat
diketahui, baik melalui studi literature maupun studi/pengamatan lapangan maka
kedua data itu kemudian di-compile untuk dilakukan kajian teknis sampai
dihasilkan kesimpulan tentang system aplikasi yang layak digunakan.
Gambar Ilustrasi kombinasi Skrip
Gambar Topologi Jaringan
Dari Kajian teknis tersebut maka Program
applikasi yang diperlukan untuk :
Ø Untuk membuat layanan Audit dan Corrective Action yang online
dan mudah penggunaan maka sangat dibutuhkan suatu applikasi bebrbasis WEB,
dimana di dalamnya adalah aplikasi skrip yang bersifat server side. Aplikasi
demikian diharapkan sangat memudahkan pengguna ( Auditor, Auditee, dan
Management) yang sangat membutuhkan access informasi, komunikasi disamping itu
pengguna itu sendiri juga adalah salah satu penyedia data informasi. Layanan
aplikasi ini juga merupakan layanan yang memberikan kemudaan pengguna untuk
menggunakannya di station area masing-masing atau dimana saja jaringan layanan
network tercakup, tanpa perlu effort tambahan untuk menginstall program-program
yang sudah disediakan oleh server yang dikelola oleh administrator audit.
Luasnya
cakupan area audit dan waktu penyediaan access yang cepat/ real time, suatu
program applikasi berbasis WEB yang dinamis dan interaktif akan memotong
kendala jarak dan waktu dalam aktivitas audit, tentunya akan memotong waktu
siklus audit secara periodical, sehingga penyelesaian progress Audit akan lebih
cepat dan mudah dilaporkan.
Ø Rekaman audit dan corrective action yang dikumpulkan adalah
berbentuk kumpulan data yang diatur sedemikian rupa supaya tertata sehingga
aman tersimpan dan cepat dalam accessnya. Program aplikasi database adalah aplikasi
yang akan memberikan layanan dalam menstrukturisasi data, penyimpanan dan
pengolahannya. Program aplikasi ini akan dipandu oleh aplikasi Web yang menjadi
tampilan mukanya.
Ø Pada umumnya fungsi pengelolaan Internal Audit mempunyai
form-form standard untuk menampilkan informasi-informasi terkait dengan
aktivitas audit dan corrective action, oleh sebab itu suatu program aplikasi
tertentu untuk mensupport output hasil audit dalam laporan formal tentu saja
diperlukan. Program reporting baik berbentuk table maupun grafik dan sebagainya
merupakan bagian paket aplikasi pengelolaan internal audit.
V.
FUNGSI SISTEM INFORMASI
Perlu menjadi perhatian bahwa fungsi
pengelola internal audit tidaklah dengan harga mati harus menggunakan perangkat
system informasi dan komputasi dalam mejalankan aktivitasnya. tugas utama
sebenarnya adalah bagaimana kita mengelola fungsi internal audit secara
berkualitas, disamping dituntut pula kualitas pelaksanaan internal audit itu
sendiri. Perangkat Sistem informasi dan komputasi itu hanya alat bantu untuk
mengelola aktivitas audit menjadi lebih baik, lebih cepat, sehingga lebih baik
dan progressive dalam mendorong perbaikan berkelanjutan dalam organisasi.
Langganan:
Postingan (Atom)